Tools SEO Audit SEMrush Favorit Saya

Blog kecil ini yang biasanya setiap artikel yang dibuat mampu diindeks oleh google dalam waktu kurang dari 12 jam (cepat maupun lambat saya gag mempedulikannya yang penting sudah nonggol saja hati ini sudah senang), namun saya cek kembali kok malah tidak ada, dengan menggunakan kata kunci “site:” beberapa postingannya malah menghilang entah kemana . Traffic merosot, konversi menurun, rasa panik tentu tidak, yang ada malah penasaran. Setelah googling sana-sini, saya baru menyadari: mungkin ada masalah dengan backlink atau mungkin ada permasalahan dengan postingan yang saya buat menggunakan AI (hasil cek kontent AI mendekati 100). Tapi bagaimana cara mengeceknya? Saya bukan ahli SEO, sedangkan alat-alat gratis yang dicoba hanya memberikan data mentah yang membuat saya bingung. Hingga akhirnya, saya menumakan SEMrush dari iklan google adsense.

SEMrush bukanlah alat pertama yang digunakan pada blog ini, tetapi dengan adanya antarmuka yang bisa dipahami langsung membuat saya suka. “Backlink Audit” merupakan menu Favorit Saya, saya mulai memasukkan URL website. Hasilnya? hanya ada 1 backlink dari scholar google . Tool ini bisa meinfokan backlink masuk, dan serta memberi tau link tersebut termasuk kategori “toxic atau bukan” (berasal dari situs spam/bukan), konten tidak relevan, atau domain berkualitas rendah.

Hosting Murah Berkualitas,Harga Mulai Dari Rp5.000-anPromo Domain Rp10.000-an Hanya Ada Disini
Aku Telah Mencoba Semua WordPress SEO Plugins, dan Ini yang Paling Bagus!Lihat Bagaimana WordPress Cache Plugins Ini Dapat Meningkatkan kecepatan Website Kamu Secara Instan!

Menurut saya SEMrush tak hanya memberikan daftar backlink beracun (jika ada), tapi juga rekomendasi konkret: disavow. Prosesnya simpel: ekspor daftar backlink, filter yang toxic, lalu upload file ke Google Search Console.

Natural link

Plagiarisme dan Konten AI

Masalah lain yang saya hadapi adalah konten. Sebagai pemilik blog, saya sering khawatir terkait dengan tulisan tidak orisinal. Apalagi, belakangan banyak rumor soal Google yang menghukum konten AI-generated. Saya pun membuka fitur “Plagiarism Checker” di SEMrush.

Namun ada salah satu kekurang tool ini yaitu pada waktu pengecekan konten yang membutuhkan waktu kurang lebih 10 menit (cukup lama dibandingkan dengan tools gratis lainnya), dengan jumlah kata yang bisa di proses sebanyak 800 words (kata).

Test plagiarisme konten

link tool gratis dari SEMrush: FREE TOOLS SEMrush

Untuk konten yang dihasilkan AI, saya lebih senang menggunakan layanan dari Copyleaks dikarenakan tool ini prosesnya cepat dan gratis, akurasinya 99% layak dikasih 2 jempol, bahkan sudah mendukung 30+ bahasa, serta bisa mendeteksi semua model Ai yang ada saat ini.

Pengalaman menggunakan SEMrush

SEMrush mengajariku akan dua hal:

  1. Backlink: Tidak semua yang didapatkan secara gratis dan cepat itu baik. Audit berkala wajib hukumnya, karena banyak maupun sedikitnya backlink bisa mempengaruhi kesehatan website atau blog.
  2. Konten: Originalitas bukan sekadar bebas plagiat, tapi juga tentang menyampaikan nilai unik yang hanya bisa lahir dari manusia. Kontent Ai memang bagus namun kaku, alangkah baiknya diimbangi dengan tulisan manusia. (Duh… Postingan saya masih banyak yang belum diedit karena terlalu panjang di edit satu persatu)

SEMrush mungkin bukan solusi instan, tapi ia memberikan saya waktu, kesempatan dan kejelasan untuk mengambil keputusan berdasarkan data, bukan spekulasi.

Jika ada yang bertanya, “Apakah SEMrush worth it?” Jawaban saya: Iya, jika kamu serius dengan SEO. Tools ini tidak sekadar memperbaiki ranking, tapi juga memahami filosofi di balik algoritma Google.

Catatan Kecil: Artikel ini ditulis berdasarkan pengalaman pribadi tanpa maksud promosi. Pastikan selalu membandingkan beberapa tools sebelum memutuskan!

Leave a Comment